Kota Majalengka hari ini terus digempur oleh paham kapitalisme liberalisme. Hal itu terungkap dalam Kajian Islam Remaja (KIR) LDSHTI yang tema, "Kapitalisme Liberalisme Membidik Generasi Putih Abu", Selasa, 05 April 2016 di Masjid Besar Al Huriyyah, Jatiwangi, Majalengka.
Para pelajar dari berbagai sekolah yang hadir dalam acara tersebut siap melawan berbagai paham yang merusak pemikiran dan perilaku para remaja seperti paham liberalisme dan sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan).
Diakui oleh para pelajar, gempuran kapitalisme yang sudah mulai menyasar para remaja ini terasa dalam bentuk 3F dan 3S. Serangan 3F dan 3S itu yaitu serangan melalui Food, Fun, Fashion, Song, Sport hingga Sex. Remaja terus dimanjakan dengan berbagai kesenangan yang melenakkan hingga maraknya budaya pacaran, mojok hingga pergaulan bebas.
Berbagai acara hiburan, konser musik, modern dance yang disponsori para kapitalis seperti rokok, seakan-akan terus mempromosikan budaya liberal selain juga mereka berupaya mempromosikan merokok di kalangan remaja.
Sedihnya bila acara acara tersebut masuk ke dunia kampus. "Apakah itu mendidik para pelajar dan mahasiwa? Mendidik apa? Mendidik untuk merokok, atau mendidik untuk modern dance dan playstation?"
Para pelajar mendesak upaya penyelamatan generasi dari berbagai paham liberalisme dan kapitalisme. Tidak ada solusi untuk menyelamatkan generasi muda muslim kita hari ini selain kembali kepada Islam dengan menggencarkan pembinaan ke Islaman di kalangan remaja. Ketika para remaja mempelajari Islam, maka mereka akan memahami mana yang halal atau yang tidak.
"Islam sebagai sebuah sistem hidup dari Sang Pencipta, Allah Swt., akan menyelamatkan remaja dan membentuk mereka menjadi generasi yang smart dan cemerlang, insya Allah dengan #IslamRahmatanLilAlamin". [lds-mjl]
0 komentar:
Posting Komentar