Pandangan hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri atas tiga macam.
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
Pandangan hidup hasil renungan yakni pandangan hidup yang relative kebenarannya.
Orang yang memiliki pandangan hidup pasti memiliki tujuan, dan tujuan ini biasa di sebut
cita-cita.
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah
keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik
keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh
seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun
itu untuk dapat mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang
diinginkannya. Tetapi apapun itu, yang terpenting adalah memiliki
pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai tujuan dan cita-cita
dengan baik pula. Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang baik
yakni:
Mengenal merupakan
suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap
aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai
pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu
ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu
belum turun ke dunia.
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti
disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila
dalam bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan
hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan
bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagi yang
berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu
Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur
kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati
pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh
gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu
sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati
nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan
mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini,
menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya
kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai
isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi
dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai
kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan,
maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari
kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang
telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung
memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan
hidupnya.
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan
meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya
lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan
manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan
oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa
masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.
0 komentar:
Posting Komentar